Bertanam Sawi (Brassica juncea)




Sawi merupakan tanaman semusim. Bentuknya hampir menyerupai caisim. Sawi dan caisim kadang sukar dibedakan. Sawi berdaun lonjong, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop. Kedua jenis sayuran tersebut dapat disilangkan (kawin silang).
Tanaman sawi mempunyai batang pendek dan lebih langsing dari pada petsai. Urat daun utama lebih sempit dari pada petsai, tetapi daunnya lebih liat. Pada umumnya pola pertumbuhan daunnya berserak (roset) hingga sukar membentuk krop. Tanaman ini mempunyai akar tunggang dengan akar samping yang banyak, tetapi dangkal. Bunganya mirip petsai, tetapi rangkaian tandan lebih pendek. Ukuran kuntum bunganya lebih kecil dengan warna kuning pucat yang spesifik. Ukuran bijinya kecil dan berwarna hitam kecoklatan. Bijinya terdapat pada kedua sisi dinding sekat 
polong yang lebih gemuk. Hampir setiap orang gemar sawi karena rasanya segar (enak) dan banyak mengandung vitamin A, vitamin B, dan sedikit vitamin C. Namun, daun sawi rasanya agak pahit.
Sawi dapat dimanfaatkan sebagai sayuran atau lalapan dalam bentuk masak. Selain itu daun sawi hijau juga sering dibuat asinan oleh masyarakat Cina.
Jenis-jenis sawi, antara lain :
Sawi (Brassica juncea L. Coss) termasuk famili Cruciferae. Dari jenis ini dikenal tiga varietas, yaitu :
1. Sawi putih atau disebut juga sawi jabung (Brassica juncea L. Var. rugosa Roxb.&Prain).
Sawi putih sangat digemari banyak orang karena rasanya enak. Daunnya agak halus tidak berbulu. Tulang daunnya lebar, berwarna hijau keputih-putihan, bertangkai pendek, dan bersayap. Sayap tersebut melengkung ke bawah.
2. Sawi hijau kurang disukai karena rasanya agak pahit. Sawi hijau batangnya pendek dan tegap. Daunnya lebar, berwarna hijau tua, bertangkai pipih, kecil, dan berbulu halus.
3. Sawi huma ini enak rasanya, tetapi masih kurang enak jika dibandingkan dengan sawi putih. Batang sawi huma panjang, kecil dan langsing. Daunnya panjang sempit, berwarna hijau keputih-putihan, bertangnkai panjang, bersayap dan berbulu halus.
Cara bertanam sawi, sebagai berikut :
Sawi mudah ditanam di dataran rendah maupun di dataran tinggi. Namun sawi lebih banyak ditanam di dataran rendah, terutama di pekarangan karena perawatannya lebih mudah. Jenis sawi huma baik sekali jika ditanam di tempat yang agak kering atau tegalan.
Syarat-syarat penting bertanam sawi adalah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), drainasenya baik, dan PH tanahnya antara 6-7. Waktu tanam yang baik ialah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian, tanaman dapat pula ditanam pada musim kemarau asalkan tersedia cukup air.
Cara berkembangbiak tanaman sawi adalah dengan biji. Para petani dapat menghasilkan sendiri bijinya karena tanaman ini sangat mudah berbunga dan berbiji. Biji -biji sawi perlu disemaikan terlebih dahulu. Untuk lahan seluas 1 ha, diperlukan 700 gram biji sawi. Sebelum biji disemai, lahan diolah terlebih dahulu, dengan mencangkulnya sedalam 30 cm dan diberi pupuk kandang sebanyak 10 ton/ha. Setelah itu lahan dibuat bedengan-bedengan dengan lebar 1 m. Di dalam bedengan tersebut dibuat 3 baris tanaman dengan jarak tanam 30 cm dan jarak antar baris 40 cm.
Setelah berumur 3-4 minggu dari waktu sebar (kira-kira berdaun 4 helai), benih dapat dipindahkan ke bedengan. Selanjutnya pada saat berumur 10 hari, tanaman diberi pupuk urea yang diberikan di sekeliling tanaman sejauh 5 cm dari batangnya sebanyak 3 gram tiap tanaman. Dengan demikian untuk lahan seluas 1 ha, diperlukan 250 kg urea. Pupuk ini sebaiknya diberikan bersamaan waktu tanah didangir.
Pemeliharaan tanaman sawi diutamakan dengan mengendalikan serangan ulat daun. Ulat-ulat daun ini dapat diberantas dengan cara menyemprotkan insektisida, seperti Ambush 2 EC, Decis sebanyak 2,5 EC.
Pemanenan tanaman sawi dapat dilakukan setelah berumur 2 bulan. Sawi dipungut dengan cara tanaman dicabut atau dipotong bgian batang di atas tanah. Ada pula yang dipungut dengan cara memetik daunnya satu persatu. Cara pemungutan yang demikian ini bertujuan agar tanaman tahan lama. Tanaman sawi yang terawat dengan baik dan sehat dapat menghasilkan 10 - 15 ton/ha.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar